Simulasi Sidang "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights"


Rangkaian acara terakhir dari Diplomatic Course setelah Table Manner serta Seminar dan Workshop yakni Simulasi Sidang. Sidang ini diadakan setelah para peserta mengetahui tata cara dan hal - hal yang akan disidangkan, tentunya tata cara tersebut telah dipahami pada saat seminar dan workshop.

Simulasi sidang kali ini menggunakan sistem Model of United Nation, dimana para peserta mewakili satu negara, one delegation for one country. Dan negara - negara yang berpartisipasi dalam sidang ini adalah negara yang tergabung dalam general assembly di United Nation (Perstauan Bangsa-Bangsa).

Simulasi sidang dimulai pukul 09.30 WIB dengan chairperson Nyimas Giakara dan Fajri Matahati dengan notulis Sari Mutiara Aisyah. Chairperson kemudian memulai sidang dengan memanggil masing - masing negara. Sistem absensi, ada dua yakni present atau present and voting. Bila delegasi memilih present maka pada draft resolusi dapat memilih abstain sedangkan bila delegasi memilih present and voting maka delegasi hanya dapat menjawab yes atau no.

Setelah semua negara yang hadir dipanggil dalam roll call, kemudian chairperson masuk dalam sesi general speaker list. Dalam sesi ini, negara akan menawarkan diri untuk berbicara namun disetiap sela bicara antar satu delegasi dengan delegasi lainnya. Delegasi lainnya dapat mengajukan dua motion yakni moderated caucus dan unmoderated causus.

Untuk moderated caucus delegasi mengajukan speaking time dan topik yang akan dibicarakan, beserta waktu yang dapat digunakan oleh delegasi antara 1 menit - 1 menit 20 detik. Motion lainnya adalah unmoderated caucus, motion ini dapat diajukan dengan waktu maksimal 20 menit. Namun demikian kedua motion ini dapat disetujui bilamana minimal 16 delegasi menyetujui motion tersebut.

Sidang kemudian berlangsung dengan presentasi dari berbagai negara dalam general speaker list, disela - sela itu ada saja delegasi yang mengajukan motion. Dalam sidang ini ada motion yang disetujui dan ada juga yang tidak tergantung dari kepentingan negara-negara tersebut.

Di tengah sidang berlangsung, berbagai negara sudah memperlihatkan posisinya. Dan dalam sidang ini terdapat dua kubu, kubu pertama mendukung penambahan negara anggota tetap DK PBB pemegang hak veto berdasarkan kriteria profesionalitas dan kontribusi negara, sedangkan kubu kedua mendukung penambahan anggota berdasarkan kriteria geografis, dimana Afrika, Asia, dan Amerika Latin berhak atas hak di DK PBB.

Dalam jalannya sidang kedua kubu ini terus mempermantap aliansinya, di akhir sidang kedua kubu membuat working paper yang akhirnya berlanjut pada draft resolusi. Draft resolusi yang dihasilkan ada dua, yakni draft resolusi 1.1 dan draft resolusi 1.2. Akhirnya voting untuk draft resolusi pun dilakukan dengan merujuk pada sikap kedua kubu diatas, yakni draft resolusi 1.1 menambahkan anggota DK PBB pemegang veto berdasarkan profesionalitas dan kontribusi negara, sedangkan draft resolusi 1.2 berdasarkan kriteria geografis.

Draft resolusi 1.1 memperoleh dukungan 13 suara, penolakan 14 suara, dan abstain 3 suara, sedangkan draft resolusi 1.2. memperoleh dukungan 13 suara, penolakan 13 suara, dan abstain 4. Dengan ini sidang berakhir tanpa resolusi, namun demikian para delegasi telah menunjukkan kemampuannya dalam bersidang.

Pada akhir acara diumumkan best position paper yang diberikan kepada Firdaus Cahya Pawestri (Uzbekistan), dan Mohammad Ichsan (Libya) serta best five delegation yakni: Mohammad Edwin (Brazil), Mohammad Ichsan (Libya), Atina Rosydiana (Pakistan), Achmad Zulfikar (Algeria), and Norman Fajar Adiguna (Nigeria). --fikar

baca selengkapnya >>

Seminar dan Workshop "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights"


Presentasi dari KoMUN FH UGM dalam Workshop "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights"

Setelah acara table manner yang diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2011 bertempat di Phoenix Hotel. Rangkaian acara selanjutnya adalah Seminar dan Workshop mengenai topik yang akan di-sidangkan pada hari Minggu 22 Mei 2011 yakni "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights".

Acara ini dimulai pada pukul 09.40 WIB dibuka oleh MC saudara Achmad Setia Budi yang kemudian membacakan CV moderator dan mempersilahkan moderator untuk menempati posisi di podium. Moderator untuk Seminar kali ini adalah salah satu alumni pengurus KOMAHI UMY periode 2002 - 2005 ia adalah Harizt Dwi Wiratma, S.IP. yang mendampingi pembicara seminar yakni bapak Ali Muhammad (dosen HI UMY).

Dalam seminar ini, bapak Ali menjelaskan latar belakang maupun motif munculnya hak veto bagi lima negara pemenang perang dunia ke- II. Ia menjelaskan landasan hukum hak veto tersebut, dan berbagai hal terkait keberadaan hak veto tersebut.

Presentasi beliau berakhir pada pukul 10.44 WIB, dalam akhir presentasinya beliau berpesan agar para peserta tidak terjebak pada sistem dalam melakukan sidang. Acara disela untuk sholat Dhuhur dan setelah itu acara dilanjutkan dengan Workshop for Simulation yang dipresentasikan oleh mahasiswa yang tergabung dalam KoMUN FH UGM. Dalam workshop ini tiga orang pembicara mengemukakan mekanisme dan sikap delegasi dalam sidang.

Adapun pembicara pada workshop ini antara lain: Nyimas Giakara (Chief of UGM Delegation in Harvard MUN 2010), Fajri Matahati (best delegates of Indonesia MUN 2010), dan Aulia Rizda (chairperson UGM MUN Community). Fajri selaku delegasi terbaik pada Indonesia MUN 2010, berbagi banyak cerita yang menginspirasi para peserta. Disamping itu tukar pendapat dalam workshop ini berjalan lancar, karena pemahaman mahasiswa yang diperlukan sebagai delegasi dari suatu negara. Bukan hanya berlandaskan pengetahuan yang dangkal saja, melainkan harus mendalam. (fikar)

Download Materi Seminar dan Workshop disini ..

baca selengkapnya >>

Materi Seminar dan Workshop "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights"

Berikut materi yang dibawakan Seminar dan Workshop "Controversy on the Ellimination of UNSC Veto Rights", dengan pembicara seminar bapak Ali Muhammad dan Workshop dipresentasikan oleh KoMUN FH UGM pada tanggal 22 Mei 2011 bertempat di Gd. AR-Fachruddin B Lt. 5.

- Slide UN Security Council reform: The Elimination of Veto Power? oleh bapak Ali Muhammad

- Paper UN Security Council reform: The Elimination of Veto Power? oleh bapak Ali Muhammad

- Contoh Working Paper oleh KoMUN FH UGM

- Contoh Draft Resolution oleh KoMUN FH UGM

- Slide Rules of Procedure (ROP) oleh KoMUN FH UGM



- Preambulatory and Operative Clauses oleh KoMUN FH UGM

baca selengkapnya >>

Table Manner di Phoenix Hotel Yogyakarta


Table Manner merupakan rangkaian acara dari Diplomatic Course yang merupakan sub-agenda dari IR-FEST 2011. Acara ini dilangsungkan di Phoenix Hotel Yogyakarta pada tanggal 21 Mei 2011 dan dimulai 09.00 WIB dengan dihadiri peserta Diplomatic Course yang berjumlah 75 orang.

Acara dimulai dengan sambutan selamat datang oleh manager Phonenix Hotel sekaligus memaparkan rundown acara yang terdiri dari, tour hotel, making bed, presentasi table manner, praktik table manner, dan pengenalan mocktail & beverage. Setelah sambutan dan pemaparan oleh manager hotel, para peserta dibagi empat kelompok dan diajak tour di kawasan phoenix hotel.

Tour yang diadakan selama 30 menit ini, mengelilingi fasilitas hotel antara lain: ruang makan, lobi hotel, museum, kolam renang dan fitness center. Setelah tour peserta kembali ke ruangan untuk mengikuti rangkaian acara berikutnya. Pak Iwan sebagai penanggung jawab housekeeping hotel Phoenix menunjukkan cara-cara 'making bed' yang benar. Namun sebelum itu salah satu peserta dipersilahkan mempraktekkan cara ia merapikan tempat tidur. Akhirnya Achmad Zulfikar salah satu peserta maju ke depan dan mempraktekkan cara making bed.

Setelah acara berlangsung selama 50 menit, acara dilanjutkan dengan presentasi table manner oleh bapak Helbert. Dalam presentasinya pak Helbert menjelaskan peralatan yang digunakan di meja makan beserta tata urutan makanan yang akan disajikan, tak lupa ia mengingatkan untuk menjaga etika di meja makan.

Setelah presentasi table manner acara disela untuk shalat Dhuhur, dan acara dilanjutkan dengan table manner. Menu pertama yang datang adalah bread and butter sebagai makanan penyela. Kemudian appetizer (makanan pembuka) disajikan dengan menu Mix Green Garden Salad Dice Cheese Thousand Island Dressing. Tak lama kemudian datang lagi dua main course (makanan inti) yakni Potato Leek Soup French Baquette Crouton dan Pan Grilled Stuffed Spinach Beef Roll Combination with Butter Vegetable, William Potato, Mushroom Sauce.

Di akhir sajian ada Chocolate Cake diiringi pengenalan mocktail and beverage oleh mas Dede. Ia adalah bartender Phoenix Hotel yang telah memenangi berbagai kejuaraan. Di akhir pengenalannya ia pun melakukan atraksi dengan botol dan gelas dengan gaya yang memukau para peserta. Acara table manner berakhir pada pukul 15.40 WIB dan dilanjutkan dengan penyampaian ucapan terima kasih oleh manager Phoenix Hotel dan pembagian delegasi oleh panitia IR-FEST. (fikar)

baca selengkapnya >>

Contoh Position Paper untuk Peserta Diplomatic Course

Berikut merupakan contoh position paper yang dipresentasikan oleh perwakilan UGM MUN Community, Nyimas Giakara Yuriandra pada pemaparan mengenai teknis pembuatan position paper :

Committee : United Nations Security Council
Country : Bosnia-Herzegovina
Delegate : Jhendra A. Samodra and Nyimas Giakara Yuriandra
University : Universitas Gadjah Mada

Topic Area: Nuclear-Free Middle East

“To reaffirm the commitment of the countries to seek a safer world and create conditions for the world free of nuclear weapons” (Sven Alkalaj – Minister of Foreign Affairs of Bosnia-Herzegovina)

Standing on the noble goal of Security Council in maintaining international peace and security, the Government of Bosnia-Herzegovina recognizes the issue of Nuclear in Middle East as the emerging and increasing problems for global society.

As a state party of the Nuclear Non-Proliferation Treaty, Bosnia-Herzegovina is fully committed to implementing the Treaty and stands ready to contribute to the international efforts to ensure its universality as a long term goal in promotion of security and prevention of proliferation of nuclear weapons in the world. Bosnia-Herzegovina strongly supports the efforts to resolve the tension on current nuclear possession and prevent further tension in the region.

Taking participation to the problem, Bosnia-Herzegovina `s responsibility is not limited to the global effort in supporting the nuclear-non proliferation on Middle-East, but moving further on:

1. Recommends the council to create the bold stance on nuclear problems in Middle-East by having the common consensus and practical solvency which involving all parties. The council shall put the comparative advantage of the security council in actually implementing the solvency

2. Initiates the specific talk between respectable countries involved in nuclear possession on Middle-East in order to achieve the consensus of decreasing the tension of problems in the region.

3. Reinforces the function of current bodies and treaties on nuclear problems in resolving the region tension. The council shall put its full supports to IAEA, NPT, and CTBTO, in order to magnify their function toward the respectable countries on nuclear.

4. Encourages the transparency and review on nuclear programs in Middle-East. The transparency is highly paramount due to its benefit in enlightening the doubt on goal in nuclear programs of respectable countries.

5. Supports the use of nuclear as long as it`s aimed for the creation of peace, which implemented as the optimizing nuclear as the energy resources. The implementation of nuclear for peace thus shall be assigned by the international bodies in developing it.

Upon the Situation in Middle-East, Bosnia-Herzegovina emphasizes that all measures within the United Nations can be treated by the involvement and integration of all members of the United Nations. Towards the end, Bosnia-Herzegovina believes that the problem on Middle-East is now becoming the problem for the entire world and all countries has the same responsibility in resolving the problems by magnifying the integrity of all nations.

Dalam pembuatan position paper sebaiknya menggunakan bahasa sendiri dan tidak menjiplak atau menyalin dari internet. Selamat menulis, jangan lupa pengumpulan position paper paling lambat hari Selasa tanggal 24 Mei 2011 pukul 11.30 WIB dan dikumpulkan via email ke giakaranyimas@gmail.com .

baca selengkapnya >>

Daftar Peserta Diplomatic Course beserta Negara

Berikut daftar peserta Diplomatic Course beserta negara yang didelegasikan (nama berurut berdasarkan abjad). - gunakan CTRL + F untuk mencari nama anda.

Achmad Zulfikar : Algeria
Aditya Anugrah Putra : Ghana
Aditya Maulana Hasymi : India
Afif Pratama Putra : Panama
Ahmad Chanifudin : Singapore 
Ahmad Muhammad : Fiji
Akhmad Rifky Setya Anugrah : United States
Alfira Nasution : China
Alvin Jurnalistika : Iran
Amri Rosadi : France
Anasikhafita : Philipines
Andrean Dharma Lukita : Qatar
Andri Yogi Adyatma Prasetyo : Kuwait
Aprilia Nur Amriana Taris : Colombia
Aril Rakhmadan : Argentina
Arina Fikriya : Burkina Faso
Ary Aulia Fadli : Austria
Ashabul Yamin : United Arab Emirates
Atina Rosydiana : Pakistan
Chrislianik B.Prastami : Indonesia
Cut Meutia Firas : Saudi Arabia
Dana N. Kotahatuhaha : North Korea
Denni Nilson Edi : New Zealand
Dwi Astuty K : Thailand
Dwi Khoiri Wahyuningsih : Congo
Dwi Maya Loka : Afghanistan
Dwi Yuliana : Portugal
Dyah Wulan Kn Lubis : Switzerland
Edelweis Lara Renjana :  Uruguay
Febrilya W : Bolivia
Firdaus Cahya Pawestri : Uzbekistan
Firdiawati Zulhijah : Tunisia
Galuh Fitriana Annas : Iraq
Githa Grasesha : Egypt
Hardiyanti : Russia
Harri Fajri : Israel
Helmi Abdul Karim : South Africa
Indha Mona Sari : Sierra Leone
Kukuh Eka Kusumawardana : Canada
Luvita Aprilia : Peru
M. Zia Anggi Sukmana : Belgium
M. Zuhaldi Feriawan Wijaya : Spain
M.Ali Firdaus : Chile
M.Syaiful Bahri : South Korea
Miptahul Jinan : Japan
Miranti Triana Dewi : Vietnam
Mohammad Ichsan : Libya
Muh.Ghozy Abdussalam : Myanmar
Muhammad Edwin Nur G. : Brazil
Nabella Yuliantasari Putri : Cambodia
Norman Fajar Adiguna : Nigeria
Nova Dwi Larasati : Namibia
Nurdwiyani : Yemen
Putri Getty Dian Sari : Serbia
Rachmalia Dewi Sukmawati : Mexico
Rachmat Ramadhan : Malaysia
Raditya Yuda Purwaka : Turkey
Rafika Arsyad : Germany
Ragil Risky Rachman : Nepal
Rahmat Ardiansyah Kahar : Uganda
Retno Indah Nurita : Norway
Reza Pahlawan : Australia
Rina Ayu Panca Rini : Gabon
Salmiah Marlin : Denmark
Sanri Nopriani : Bangladesh
Septia Berlian Hamza : Cote D'Ivoire (Pantai Gading)
Sigid Widyantoro : Oman
Siti Khadijah Tinni : Lebanon
Siti Sekar Hardiningtiastuti : Italy
Syasya Yuania : Timor Leste
Tety Rachmawati : Netherland
Tiara Dewi Utami Gunadi : Bosnia Herzgovina
Tri Wiyanti : Micronesia
Try Danuwijaya : Luxembourg
Vera Ayu Istikasari : Poland
Warih Devi Oktavia : Sweden
Wimo Patra Jaya : Cuba

Setiap delegasi diwajibkan untuk membuat position paper dan dikumpulkan paling lambat Selasa, 24 Mei 2011 pukul. 11.30 WIB melalui email giakaranyimas@gmail.com (lihat contoh position paper).

baca selengkapnya >>

Pemutaran Film Dokumenter "Death in Gaza"

Death in Gaza merupakan salah satu film dokumenter yang diliput oleh reporter HBO. Film ini menceritakan kisah perjuangan warga Gaza menghadapi gempuran dari pihak zionis Israel. Dalam film ini digambarkan anak - anak yang harus kehilangan orang tuanya dan harus bertahan hidup dengan berjuang untuk dirinya.

Film ini bedurasi 80 menit, dan diputarkan dalam rangkaian acara IR-FEST 2011 pada hari Kamis, 19 Mei 2011 bertempat di Mini Teater PPB (Gd. Perpustakaan UMY Lt. 4). Acara ini berusaha mengangkat sisi kemanusiaan dan perjuangan warga Gaza kehadapan mahasiswa HI yang notabene akan berurusan dalam dunia Internasional.

Dalam film ini juga ditampilkan beragam cara yang dilakukan untuk membebaskan Gaza dari isolasi dunia. Ada seorang anak yang bercita-cita menjadi Mujahid untuk memperjuangkan Gaza, disamping itu ada juga seorang gadis yang terus menerus belajar untuk memperjuangkan negaranya melalui pendidikan.

Potret inilah yang seringkali kita pandang sebelah mata, dimana kita menganggap mereka hanya berorientasi pada mati syahid dan berjuang secara fisik. Tak sedikit dari mereka berjuang secara soft diplomacy, inilah realita yang ada di Gaza. Hal ini tentunya menjadi gambaran bagi kita mengenai kondisi saudara-saudara kita di Gaza.

Dalam acara ini juga turut dihadiri dari Universitas selain UMY, yang tergabung dalam FKMHII Wilayah 4, yakni HI UGM, HI UPN, dan HI UNRIYO. Fasilitas dalam acara ini salah satunya adalah Free Coffee yang disediakan oleh Nescafe selaku sponsor kegiatan ini.

Setelah pemutaran film, bapak Shiddiq Ahmadi (dosen UMY) menjadi narasumber untuk diskusi mengenai film dokumenter ini. Beliau sangat mengapresiasi KOMAHI UMY mengadakan pemutaran film ini, "Hal ini tentunya sebagai bentuk kampanye dukungan terhadap pembebasan Gaza" tutur beliau.

Beliau juga memberikan apresiasi kepada sang pembuat film yang mempertaruhkan jiwanya untuk meliput di wilayah Gaza. Namun yang patut kita sadari sekarang ini, banyak perjuangan yang dapat kita lakukan kepada saudara kita di Gaza. Bukan hanya bantuan secara fisik, namun dapat juga bantuan non-fisik berupa dukungan materiil yang dapat disalurkan ke beberapa lembaga yang menyalurkan bantuannya untuk Gaza.

Harapan kita bersama, semoga warga Gaza dapat diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga dukungan senantiasa mengalir untuk kebebasan mereka, saudara-saudara kita yang berada disana. Amin (fikar)

baca selengkapnya >>

Pembukaan IR-FEST 2011 dan Movie Discussion "Garis Lini"

Peserta IR English Debat mengikuti technical meeting.

IR-FEST 2011 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diadakan oleh KOMAHI UMY selaku pelaksana acara. IR-FEST 2011 ini sendiri terdiri dari empat acara, yakni Diplomatic Course, International Relations English Debate, Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa, dan Kompetisi Film Dokumenter.

Rangkaian acara ini dibuka pada tanggal 16 Mei 2011 pukul 14.00 WIB bertempat di AR-Fachruddin B Lt. 5 Kampus Terpadu UMY oleh bapak Sugeng Riyanto, S.IP.,M.Si. Acara pembukaan ini dipandu oleh Achmad Setia Budi selaku MC, dengan susunan acara, antara lain: pembukaan, pembacaan kalam ilahi, sambutan - sambutan, peresmian acara oleh bapak Sugeng Riyanto ditandai dengan pemukulan gong, dan penutup.

Setelah MC mengajak hadirin untuk membaca basmalah untuk mengawali acara, Reza Fahmi kemudian melanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi. Setelah itu Sari Mutiara Aisyah mewakili Ketua KOMAHI UMY menyampaikan sambutan pertama, dan dalam inti sambutannya acara ini merupakan ajang pengakraban mahasiswa HI dengan berbagai kegiatan yang bernuansa ke-HI-an.

Sambutan yang kedua disampaikan oleh bapak Sugeng Riyanto, S.IP.,M.Si. Dalam sambutannya pak Sugeng menyampaikan apresiasi kepada para panitia pelaksana IR-FEST 2011 atas kerja kerasnya telah mengadakan acara ini. Tentunya acara ini sangat diperlukan mahasiswa HI, karena menyangkut kegiatan yang mengeksplorasi kemampuan HI mahasiswa, disamping itu merupakan pengembangan intelektual yang akan berdampak pada kreativitas berfikir mahasiswa. Demikian ungkap pak Sugeng.

Beliau juga mengharapkan partisipasi mahasiswa HI untuk mengikuti berbagai ajang skala Nasional maupun Internasional guna meningkatkan daya saing dan prestasi mahasiswa itu sendiri. Hal ini didasari atas prestasi - prestasi yang telah diraih sebelumnya oleh alumni HI UMY, yang tentunya dapat menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa lainnya untuk terus meningkatkan prestasi.

Setelah sambutan, pak Sugeng memukul gong sebanyak tiga kali sebagai tanda kegiatan IR-FEST 2011 dibuka dengan resmi. Setelah sambutan, MC menutup acara pembukaan IR-FEST 2011, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film "Garis Lini".

Garis Lini merupakan film yang diproduksi oleh CIKO UMY, film ini mengisahkan persahabatan dan kesederhanaan. Mengambil latar film di Yogyakarta, tentunya para penonton tidak asing lagi dengan lingkungan dalam film tersebut. Film ini berdurasi 15 menit, namun sayangnya pada akhir film ending yang dibawakan kurang jelas.

Namun setelah pemutaran film, MC dengan sigap meminta komentar pak Sugeng untuk menceritakan pemahaman beliau mengenai film ini. Menurut pak Sugeng, film ini memberikan kita penyadaran bahwa di lingkungan sekitar kita seringkali terjadi benturan budaya, baik budaya lokal maupun budaya modern.

Dalam film tersebut diberikan penggambaran dua kelompok anak yang bermain dengkle'an atau biasa dikenal dengan ca'lingking dikontraskan dengan permainan mobil remote control. Dalam film ini kedua kelompok anak ini sangat kontras, disamping ada kelompok anak kampung namun disisi lainnya ada kelompok anak kompleks.

Budaya lokal mulai tergantikan oleh teknologi yang semakin berkembang ungkap pak Sugeng, namun pada intinya proses pengikisan budaya tersebut memang tak dapat dihindari. Namun setidaknya harus ada upaya pelestarian agar warisan leluhur tersebut tidak hilang dimakan zaman.

Setelah pemaparan dari pak Sugeng, panitia kemudian mengeluarkan doorprize bagi peserta yang bisa me-review film tersebut. Kemudian peserta yang bernama Edwin naik ke panggung dan memberikan argumennya mengenai film tersebut. Namun tidak jauh juga dari pendapat pak Sugeng bahwa budaya sudah mulai terkikis dan harus digencarkan untuk mempertahankannya.

Setelah acara movie discussion selesai, para peserta mulai mengikuti technical meeting yang dalam penyampainnya menjelaskan teknis acara kepada peserta. Dalam rangkaian acara pembukaan ini, acara yang dilakukan technical meeting antara lain: IR English Debate dan KPKM.

Setelah technical meeting, berakhir sudah acara pembukaan dan movie discussion kali ini. Dan harapan panitia agar acara kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan aman. (fikar)

baca selengkapnya >>